KESENANGAN DAN POLITIK


Manusia memiliki dua aktivitas, yaitu aktivitas yang meyenangkan dan aktivitas yang politik. Aktivitas yang menyenangkan adalah aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan kesenangan atau untuk melepaskan diri dari kepedihan yang terjadi. Hal ini terjadi akibat pengaruh langsung nalurinya, karakter pembawaan atau kebiasaannya. Misalnya, jika orang merasa haus, dia akan mengambil segelas air, dan kalau dia merasa ingin merokok, dia akan menyalakan rokok. Perbuatan yang menyenangkan membuat manusia tertarik untuk melakukannya, sedangkan perbuatan yang menyedihkan menjauhkan manusia dari perbuatan seperti itu. Namun kesenangan hanya bersifat sementara, artinya dapat dirasakan hanya pada saat kita melakukan aktivitas tersebut. Setelah aktivitas tersebut  telah selesai dilakukan maka kesenanganpun akan berakhir pula. Level kesenanganpun hanya berlaku pada aspek-aspek tertentu.

Selain aktivitas yang menyenangkan, ada yang namanya aktivitas politik. Politik merupakan aktivitas, yang aktivitas itu sendiri tidak menarik dan juga tidak menjanjikan. Naluri manusia atau karakter fitrinya tidak mendorong manusia untuk melakukan dan juga tidak menjauhkannya dari aktivitas politik.

Manusia melakukan aktivitas politik atau menghindari aktivitas politik atas dasar kehendaknya sendiri karena dia merasa berkepentingan untuk melakukan atau tidak melakukan aktivitas tersebut. Dengan kata lain, dalam kasus ini penyebab utama dan kekuatan yang mendorong manusia untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu adalah kepentingannya dan bukan kesenangan. Yang mendorong manusia untuk memperoleh kesenangan adalah nalurinya, sedangkan yang mendorong manusia untuk melakukan kepentingannya adalah akal. Kesenangan   merangsang     hasrat, sedangkan kepentingan membangkitkan kehendak. Manusia memperoleh kesenangan dari perbuatan yang menyenangkan ketika melakukan perbuatan itu. Namun manusia tidak memperoleh kesenangan dari perbuatan politik, sekalipun mungkin dia merasa bahagia karena merasa melakukan sesuatu yang dalam jangka panjang benar dan baik bagi dirinya. Perbuatan politik tidak mendatangkan kesenangan, karena tidak memberikan hasil langsung. Namun demikian, perbuatan politik memberikan kepuasan. Kesenangan dan kesulitan lazim dialami oleh manusia dan binatang. Namun kebahagiaan dan ketidakbahagiaan serta kepuasan dan kekecewaan hanya dialami oleh manusia.

Manusia melakukan perbuatan politik dengan bantuan akalnya dan pengendalian dirinya. Sebaliknya, perbuatan yang mendatangkan kesenangan dilakukan oleh manusia atas perintah perasaan dan kecenderungannya. Maksud dari perbuatan yang dilakukan atas perintah akal adalah bahwa kemampuan akal dalam mengkalkulasi melihat adanya manfaat, kesenangan atau kesempurnaan, menemukan cara untuk memperolehnya, yang terkadang boleh jadi melelahkan, dan kemudian berencana mendapatkannya. Arti dari melakukan perbuatan dengan bantuan pengendalian diri adalah bahwa manusia memiliki kemampuan yang menjadi sifatnya. Peran kemampuan ini adalah melakukan tindakan yang direstui oleh akal. Tindakan ini boleh jadi terkadang bertentangan dengan kecenderungan naluriahnya. Naluri muda seorang pelajar mengajaknya makan, minum, bersukaria, tidur dan bersetubuh, namun pikirannya yang tajam mengingatkannya tentang akibat buruk dari perbuatan-perbuatan ini dan mendorongnya untuk tetap jaga, bekerja keras dan untuk tidak memperturutkan kata hati untuk hidup mewah dan untuk tidak memperturutkan hawa nafsu. . Begitu pula, pasien tak suka minum obat yang pahit rasanya, namun dia tetap saja harus minum obat karena perintah akalnya yang memberikan petunjuk yang benar atau karena kekuatan kehendaknya yang dapat mengatasi kecenderungan naluriahnya.
Semakin kuat akal dan kehendak, semakin kuat kendalinya atas naluri, sekalipun kecenderungannya menghendaki sebaliknya. Dalam melakukan aktivitas politiknya, manusia pada setiap tahap mempraktikkan teori atau rencana. Semakin maju akal dan kehendak seseorang, semakin bersifat politik aktivitasnya, bukannya bersifat kesenangan. Semakin dekat dia dengan cakrawala sisi hewaninya, aktivitasnya semakin bersifat kesenangan bukannya politik, karena aktivitas yang bersifat mencari kesenangan kebanyakan merupakan aktivitas hewaniah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAMPAI DETIK AKHIR..!!

TAK BERAKHIR...